Rabu, 27 Maret 2013

JENIS BATUAN LITOSFER



KATA PENGANTAR


Segala puji syukur kami panjatkan hanya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan rahmat dan bimbingan-Nya, sehingga kami mampu menyusun MAKALAH ini untuk memenuhi persyaratan mengikuti mata pelajaran “GEOGRAFI”.
Makalah ini kami susun berdasarkan kurikulum terbaru, engan ringkasan materi yang menarik beserta kata-kata yang mudah dipahami dan dimengerti, sehingga memungkinkan siswa untuk kreatif dan terpacu guna lebih meningkatkan kemampuan daya fikir, senantiasa kritis, berfikir logis, dan efektif dalam proses kegiatan belajar.
Kami mengharap makalah ini bermanfaat bagi siswa dan guru dalam proses kegiatan belajar mengajar. Sehingga mampu meningkatkan kecerdasan bagi siswa.
Karena itu, demi perbaikan MAKALAH ini, segala saran, kritik, tegur dan masukan yang membangun akan senantiasa kami terima dengan lapang hati. Semoga makalah ini ada guna dan manfaatnya, khususnya bagi siswa dan guru pengajarnya.


Penyusun


MUHAMMAD IQBAL MEDANA PUTRA


DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR......................................................................................       1
DAFTAR ISI.....................................................................................................       2

LITOSFER........................................................................................................       3
Pengertian Litosfer............................................................................................       3
I.            Batuan Beku (Igneus Rock)........................................................................       4
II.            Batuan Sedimen (Sedimentary Rock).........................................................       6
III.            Batuan Malihan (Metamorf)........................................................................       8

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................     10



LITOSFER

Pengertian Litosfer
                           
Lithosfer berasal dari bahasa Yunani yaitu lithos artinya batuan, dan sphera artinya lapisan lithosfer yaitu lapisan kerak bumi yang paling luar dan terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 1200 km. Litosfer adalah lapisan kerak bumi yang paling atas yang terdiri dari batuan, umumnya lapisan ini terjadi dari senyawa kimia yang kaya akan SO2. Itulah sebabnya lapisan litosfer seringkali dinamakan lapisan silikat. Menurut Klarke dan Washington, batuan atau litosfer di permukaan bumi ini hampir 75% terdiri dari silikon oksida dan aluminium oksida.
Tebal kulit bumi tidak merata, kulit bumi di bagian benua atau daratan lebih tebal dari di bawah samudra.

Bumi tersusun atas beberapa lapisan yaitu:
a. Barisfer yaitu lapisan inti bumi yang merupakan bahan padat yang tersusun dari lapisan nife (niccolum=nikel dan ferum besi) jari jari barisfer +- 3.470 km.
b. Lapisan antara yaitu lapisan yang terdapat di atas nife tebal 1700 km. Lapisan ini disebut juga asthenosfer mautle/mautel), merupakan bahan cair bersuhu tinggi dan berpijar. Berat jenisnya 5 gr/cm3.
c. Lithosfer yaitu lapisan paling luar yang terletak di atas lapisan antara dengan ketebalan 1200km berat jenis rata-rata 2,8 gram/cm3.

Lithosfer disebut juga kulit bumi terdiri dua bagian yaitu:
1. Lapisan sial yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan AL 2 O3.
Pada lapisan sial (silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan sedimen, granit andesit jenis-jenis batuan metamor, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua.

2. Batuan metamorf yaitu batuan yang berubah bentuknya akibat pengaruh tekanan, temperatur dan waktubatuan sedimen yaitu batuan yang terjadi dari hasil proses pengendapan Lapisan sial dinamakan juga lapisan kerak bersifat padat dan batu bertebaran rata-rata 35km.

Kerak bumi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu:
- Kerak benua : merupakan benda padat yang terdiri dari batuan granit di bagian atasnya dan batuan beku basalt di bagian bawahnya. Kerak ini yang merupakan benua.
- Kerak samudra : merupakan benda padat yang terdiri dari endapan di laut pada bagian atas, kemudian di bawahnya batuan batuan vulkanik dan yang paling bawah tersusun dari batuan beku gabro dan peridolit.
Kerak ini menempati dasar samudra

Berdasarkan jenis batuannya, litosfer tersusun oleh batuan-batuan berikut ini. batuan dapat dibagi menjadi tiga bagian :

        I.            Batuan Beku (Igneous Rock)
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma pijar yang membeku menjadi padat, dengan sekitar 80% material batuan yang menyusun batuan kerak bumi adalah batuan beku.Berdasarkan tempat terbentuknya magma beku. batuan beku dibagi menjadi tiga macam, yaitu: 

A.    Batuan Beku Dalam (Plutonik/Abisik) 
Batuan beku dalam terjadi dari pembekuan magma yang berlangsung perlahan-lahan ketika masih berada jauh di dalam kulit bumi. Contoh batuan beku dalam adalah granit, diorit, dan gabbro. 

Granit                                      Diorit                           Gabbro
http://blog.ub.ac.id/laelatul/files/2012/04/granite.jpg  http://blog.ub.ac.id/laelatul/files/2012/04/DIORIT.jpg   http://blog.ub.ac.id/laelatul/files/2012/04/gabro.jpg

B.      Batuan Beku Gang/Korok 
Batuan beku korok terjadi dari magma yang membeku di lorong antara dapur magma dan permukaan bumi. Magma yang meresap di antara lapisan-lapisan litosfer mengalami proses pembekuan yang berlangsung lebih cepat, sehingga kristal mineral yang terbentuk tidak semua besar. Campuran kristal mineral yang besarnya tidak sama merupakan ciri batuan beku korok. Contohnya adalah batuan aplidiorit, odinit, dan granit porfir.

Odinit                                      Granit porfir
          

C.      Batuan Beku Luar 
Batuan beku luar terjadi dari magma yang keluar dari dapur magma membeku di permukaan bumi (seperti magma hasil letusan gunung berapi). Contoh batuan beku luar adalah basalt, diorit, andesit, obsidin, scoria, batuan apung (bumice). 

Basalt                                      Diorit                           Andesit
http://blog.ub.ac.id/laelatul/files/2012/04/basalt2-300x251.jpg       http://blog.ub.ac.id/laelatul/files/2012/04/DIORIT.jpg       http://blog.ub.ac.id/laelatul/files/2012/04/andesite-300x223.jpg

Obsidian                         Scoria                                   Batu apung
Obsidian    http://blog.ub.ac.id/laelatul/files/2012/04/batu-apung-2.jpg

Berdasarkan mineral penyusunnya batuan beku dibagi 2, yaitu : 

  1.  Batuan beku mineral ringan 
Tersusun atas mineral-mineral ringan berwarna terang, mudah pecah, dan banyak mengandung silikat sehingga bersifat asam. 

  1.  Batuan beku mineral berat 
Tersusun atas mineral-mineral berat yang berwarna gelap, sukar pecah, dan kadungan silikatnya sedikit sehingga sifatnya basa. 


     II.             Batuan Sedimen (Sedimentary Rock)
Batuan Sedimen merupakan batuan mineral yang telah terbentuk dipermukaan bumi yang mengalami pelapukan. Bagian - bagian yang lepas dari hasil pelapukan tersebut terlepas dan ditansportasikan oleh aliran air, angin, maupun oleh gletser yang kemudian terendapkan atau tersedimentasi dan terjadilah proses diagenesis yang menyebabkan endapan tersebut mengeras dan menjadi bantuan sedimen. 

Berdasarkan tenaga yang mengendapkan batuan sedimen dibagi 3 yaitu : 

  1.  Batuan sedimen akuatis: berasal dari pengendapan butir-butir batuan oleh air sungai, danau, atau air hujan. 

  1.  Batuan sedimen aeolis (aeris): berasal dari pengendapan butir-butir batuan oleh angin. 

  1.  Batuan sedimen glasial: berasal dari pengendapan butir-butir batuan oleh gletser. 


Berdasarkan tempat pengendapannya batuan sedimen dibagi 5,yaitu : 

  1.  Batuan sedimen teristris: diendapkan di darat. 

  1.  Batuan sedimen marine: diendapkan di laut. 

  1.  Batuan sedimen limnis: diendapkan di danau. 

  1.  Batuan sedimen fluvial: diendapkan di sungai. 

  1.  Batuan seidmen glasial: diendapkan di daerah es/gletser. 






Berdasarkan cara pengendapannya batuan sedimen dibagi 3 yaitu : 


  1.  Batuan sedimen klastik: diendapkan secara mekanik tanpa mengubah susunan kimianya. Contohnya batu pasir, tanah liat, konglomerat, breksi dan kerikil.

Batu Pasir                                Konglomerat                                      
Batu Pasir               

Breksi                                      Batu kerikil
              



  1.  Batuan sedimen kimiawi: diendapkan secara kimiawi, artinya terjadi perubahan struktur kimia. Contohnya batu kapur, gipsum, gamping. 

Batu kapur                              Gipsum                        Gamping
    Gipsum    



  1.  Batuan sedimen organis: diendapkan lewat kegiatan organik (makhluk hidup). Contohnya terumbu karang. 




Terumbu Karang



 III.             Batuan Malihan (Metamorf)
Batuan Malihan adalah batuan yang telah mengalami perubahan, baik secara fisik maupun kimiawi, sehingga berbeda dari batuan induknya terbentuk karena terjadinya penambahan suhu atau penambahan tekanan yang tinggi dan terjadi secara bersamaan pada batuan sedimen. 

Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahannya batuan metamorf dapat dibagi menjadi 3 yaitu: 

  1.  Batuan metamorf kontak (metamorf termal) : berubah karena pengaruh suhu tinggi. Suhu tinggi karena letaknya dekat magma, atau ada di sekitar batuan intrusi. Contohnya batolit, lakolit, sill dan batu marmer terbentuk dari batu kapur. Pada zona ini banyak ditemukan mineral-mineral bahan galian yang letaknya relatif teratur, contohnya besi, timah, seng yang dihasilkan dari limestone dan calcareous shale.

Batolit                                     Batu marmer
         


  1.  Batuan metamorf dinamo (metamorf kinetis) : berubah karena tekanan yang tinggi, dalam waktu yang lama, dan dihasilkan proses pembentukan kulit bumi oleh tenaga endogen. Adanya tekanan dari arah berlawanan menyebabkan butir-butir mineral menjadi pipih dan ada yang mengkristal kembali. Contohnya batu lumpur menjadi batu tulis (slate), dan batu sabak 


Batu tulis                     Batu sabak
       



  1.  Batuan metamorf pneumatolitis kontak atau regional : berubah karena pengaruh gas-gas dari magma. Contohnya kuarsa dan gas borium berubah menjadi turmalin, dengan gas florin menjadi topas (permata kuning), dan batu gneis

Batu turmalin                                              Batu topas
                       

Batu Gneis







DAFTAR PUSTAKA


Yani Ahmad, 2007. Litosfer. Bandung : Grafindo.
Hestiyanto Yusman. 2006. Geografi Kelas 1. Jakarta : Yudistira.
Sudibyakto, dkk. 2005. Geografi Kelas 1. Surabaya : Cempaka Putih.
Referensi :









Tidak ada komentar:

Posting Komentar